Pengertian Dormansi Biji
Dormansi
biji berhubungan dengan usaha biji untuk menunda perkecambahannya, hingga waktu
dan kondisi lingkungan memungkinkan untuk melangsungkan proses tersebut.
Dormansi dapat terjadi pada kulit biji maupun pada embrio. Biji yang telah
masak dan siap untuk berkecambah membutuhkan kondisi klimatik dan tempat tumbuh
yang sesuai untuk dapat mematahkan dormansi dan memulai proses
perkecambahannya.
Macam-Macam Dormansi Biji
Dormansi
diklasifikasikan menjadi bermacam-macam kategori berdasarkan faktor penyebab,
mekanisme dan bentuknya.
Berdasarkan faktor penyebab dormansi
- Imposed dormancy (quiscence): terhalangnya pertumbuhan aktif karena keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan
- Imnate dormancy (rest): dormancy yang disebabkan oleh keadaan atau kondisi di dalam organ-organ biji itu sendiri
Berdasarkan mekanisme dormansi di dalam biji
- Mekanisme fisik: Merupakan dormansi yang mekanisme penghambatannya disebabkan oleh organ biji itu sendiri; terbagi menjadi:
fisik: penyerapan air terganggu karena kulit biji yang impermeabel
kimia: bagian biji/buah mengandung zat kimia penghambat
- Mekanisme fisiologis: Merupakan dormansi yang disebabkan oleh terjadinya hambatan dalam proses fisiologis, terbagii menjadi:
immature embryo: proses fisiologis dalam biji terhambat oleh kondisi embrio yang belum matang
thermodormancy: proses fisiologis dalam biji terhambat oleh suhu
Berdasarkan bentuk dormansi
- Kulit biji impermeabel terhadap air/O2
Bagian
biji yang impermeabel: membran biji, kulit biji, nucellus, pericarp, endocarp
Kulitbiji yang keras dapat disebabkan oleh pengaruh genetik maupun lingkungan.
Pematahan dormansi kulit biji ini dapat dilakukan dengan skarifikasi mekanik.
Keluar
masuknya O2 pada biji disebabkan oleh mekanisme dalam kulit biji. Dormansi karena
hambatan keluar masuknya O2 melalui kulit biji ini dapat dipatahkan dengan
perlakuan temperatur tinggi dan pemberian larutan kuat.
- Embrio belum masak (immature embryo)
Ketika
terjadi abscission (gugurnya buah dari tangkainya), embrio masih belum menyelesaikan
tahap perkembangannya. Misal: Gnetum gnemon (melinjo)
- Embrio belum terdiferensiasi