Klasifikasi Tanaman Jahe
Kindom :
Plantae
Filum : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingibeaceae
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officinale
Habitat Tanaman Jahe
Jahe (Zingeber officinale) adalah tumbuhan liar di ladang-ladang yang mempunyai kadar
tanah agak basah (lembab) dan banyak memperoleh sinar matahari. Jahe termasuk
jenis tumbuhan herba menahun. Jahe merupakan tumbuhan daerah subtropis sampai
tropis dan cocok ditanam pada daratan rendah sampai dataran tinggi (1500 meter
di atas permukaan laut). Jahe dapat mencapai ketinggian berkisar 0,75-1 meter.
Ciri-ciri jahe antara lain mempunyai batang tegak, bearakar
serabut dan berumbi dengan rimpang mendatar. Sedang besar kecilnya rimpang
tumbuhan jahe sangat ditentukan oleh varitasnya. Rimpang jahe berkulit agak
tebal membungkus daging umbi yang berserat dan mempunyai warna coklat dengan
aroma khas. Bentuk daunnya berbentuk bulat panjang dan tidak begitu lebar.
Bunganya berbentuk malai dan mempunyai 2 kelamin serta mempunyai 1 benang sari
dan 3 putik bunga. Bunga jahe muncul pada ketiak daun dengan posisi duduk
Jenis-Jenis Jahe
Jahe dapat dibedakan dalam 3 macam,
berdasarkan ukuran, bentuk dan warna rimpangnya:
Jahe
putih/kuning besar atau disebut juga jahe gajah atau jahe badak
Rimpangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua
varietas lainnya. Jenis jahe ini bias dikonsumsi baik saat berumur muda maupun
berumur tua, baik sebagai jahe segar maupun jahe olahan.
Jahe
putih/kuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit
Ruasnya kecil, agak rata sampai agak sedikit menggembung. Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas, disamping seratnya tinggi. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan, atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak atsirinya.
Ruasnya kecil, agak rata sampai agak sedikit menggembung. Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas, disamping seratnya tinggi. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan, atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak atsirinya.
Jahe Merah, Rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe putih
kecil. sama seperti jahe kecil, jahe merah selalu dipanen setelah tua, dan juga
memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan jahe kecil, sehingga cocok
untuk ramuan obat-obatan.
Manfaat Tanaman Jah
Jahe mengandung zat yang berguna bagi tubuh manusia, sehingga jahe banyak digunakan untuk obat maupun untuk bumbu masakan. Kegunaan jahe lainnya antara lain:Merangsang pelepasan hormone adrenalin, memperlebar pembuluh darah sehingga darah mengalir lebih cepat dan lancer. Tubuhpun akan menjadi lebih hangat dan kerja jantung dalam memompa darah akan semakin ringan sehingga tekanan darah akan turun.
Jahe mengandung dua enzim pencernaan yang penting. Pertama, protease
yang berfungsi memecah protein. Kedua, lipase yang berfungsi memecah lemak. Kedua enzim ini membantu tubuh mencerna dan menyerap makanan.
Jahe sekurangnya mengandung sembilan belas komponen bioaktif yang berguna bagi tubuh. Komponen yang paling utama adalah gingerol yang bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung. Gingerol diperkirakan juga membantu menurunkan kadar kolesterol.
Mengandung serotonin, yaitu senyawa kimia pembawa pesan. Senyawa ini menyebabkan perut berkontraksi, sehigga timbul rasa mual. Misalnya pada orang yang mengalami mabuk perjalanan. Jadi, untuk mencegah mabuk perjalanan, ada baiknya minum wedang jahe sebelum bepergian. Caranya : pukul-pukul jahe segar sepanjang 1 ruas jari, masukkan dalam satu gelas air panas. Beri madu secukupnya, lalu minum. Bisa juga menggunakan sepertiga sendok teh jahe bubuk, atau kalau tahan, makan dua kerat jahe mentah.
Membuat lambung menjadi nyaman, dan membantu mengeluarkan angin. Bisa meringankan kram perut saat menstruasi atau kram akibat terlalu banyak mengkonsumsi makanan berlemak.
Membantu tubuh melawan pilek dan flu. Jahe mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.
Jahe merupakan pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri rematik, sakit kepala,dan migren. Caranya, minum wedang jahe 3 kali sehari. Bisa juga minum wedang ronde, mengulum permen jahe, atau menambahkan jahe saat Anda membuat soto, semur, atau rendang.
Deskripsi Morfologi Tanaman Jahe
Daun jahe
berwarna hijau dan berbentuk lonjong lancip menyerupai daun rumput yang besar.
Daun itu sebelah menyebelah berselingan dengan tulang daun sejajar sebagaimana
tanaman monokotil yang lainnya. Daun
jahe termasuk daun tunggal. Ujung
daun jahe runcing, pangkal daun tumpul, dan tepinya rata sedangkan
permukaan daunnya halus dan licin. Daun
jahe termasuk daun lengkap karena memiliki bagian-bagian berupa helaian,
tangkai, dan upih daun.
Batang tanaman jahe berwarna hijau, tidak berkayu dan berair.
Merupakan batang semu yang tumbuh tegak lurus. Batangnya terdiri dari
seludang-seludang daun tanaman dan pelepah-pelepah daun yang menutupi daun.
Bentuk batangnya bulat dan mempunyai permukaan yang dilapisi oleh bulu-bulu
halus. Batang tumbuhan ini tidak memiliki percabangan. Dilihat dari panjang
umurnya, tanaman ini temasuk tanaman tahunan (parennis). Batang tanaman ini
mempunyai modifikasi batang berupa
rimpang.
Akar pada jahe merupakan akar serabut. Akar-akarnya tumbuh pada rimpang,
yang merupakan modifikasi dari batang. Akar-akar tersebut juga memiliki
bagian-bagian berupa leher akar, batang akar dan tudung akar.