Kajian
mengenai ikan dan ikan paus dalam perspektif Islam telah dilakukan oleh Prof. Dr. Yusuf Al-Hajj Ahmad dalam
bukunya Al Qur’an dan Sunnah:
Kemukjizatan Flora dan Fauna dalam
Al-Qur’an dan Sunnah. Pada buku tersebut, dikaji beberapa ayat al Qur’an,
diantaranya: Q.S. An Nahl ayat 14 dan Q.S. Fathir ayat 12 yang menyatakan bahwa
Allah SWT telah menyediakan segala kelimpahan di laut, seperti ikan untuk
dikonsumsi dan dimanfaatkan oleh manusia.
QS. An-Nahl : 14
14. Dan Dia-lah, Allah yang
menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang
segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai;
dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan)
dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.
QS. AL-Fathir ayat 12:
12. Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar,
sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit. dan dari masing-masing laut itu
kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang
dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal
berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu
bersyukur.
Beberapa
pandangan menurut persperktif sains tentang ikan dan ikan paus yang bersifat
informatif dan mendukung ayat-ayat Al Qur’an dicantumkan dalam kajiannya.
Diantaranya Ibnul Qayyim mengatakan : “Jenis
ikan cukup banyak dan beragam, terapi yang paling baik adalah yang rasanya
paling lezat, baunya enak, beratnya sedang, kulitnya tipis, dagingnya empuk dan
tidak kering, hidup di air tawar, dan yang memakan tumbuhan. Sedangkan tempat
yang paling cocok adalah sungai yang bersih airnya. Ikan laut merupakan sesuatu
yang cocok untuk orang yang hipertensi.”
Ikan
bermanfaat untuk penyakit busung air, TBC, luka ringan, lemah ginjal, serta
sakit punggung dan persendian. Ikan merupakan salah satu makanan yang menjadi
hidangan pokok jutaan manusia. Ikan bisa menghasilkan jumlah protein yang
sangat besar. Protein ikan mempunyai nilai nutrisi tinggi yang bisa mempermudah pencernaan dan setelah
diserap hanya menyisakan sedikit residu.
Ikan juga mengandung semua unsur utama proteda-sulfat.
Minyak
ikan kaya akan kandungan asam unsaturated
fats yang bermanfaat menurunkan kadar lemak dalam darah sehingga bermanfaat
pula untuk mencegah arteriosclerosis dan berbagai penyakit jantung koroner.
Jumlah yodium dalam ikan mempermudah kerja penyerapan di pancreas. Daging ikan
berminyak mempunyai kandungan banyak vitamin yang larut dalam lemak, khususnya
vitamin A dan D. Sementara pada ikan putih, vitamin ini ada dalam minyak
livernya, tidak pada dagingnya.
Dr. Saynor R. dan
rekannya, Ryan F, (The Eskimo Diet,
London: 1990) melakukan sebuah riset terhadap 153 penderita hiper-kolesterol
dalam darah dengan berbagai disorder
jantung pada sebagian mereka. Setelah diterapi dengan konsumsi minyak ikan
selama dua bulan, kadar triacylglycerol
mereka menurun ke ambang normal dan penurunan ini bersifat permanen selama
penderitanya terus mengkonsumsi minyak ikan tersebut.
Hirary
telah membuktikan kelangkaan terjadinya berbagai penyakit pembuluh jantung dan
otak pada penduduk sebuah desa di Jepang (Kromhont, Jounal of Medicine,
Inggris: 1985) yang menjadikan ikan sebagai makanan pokoknya. Riset Kromhont
(1985) juga menunjukkan bahwa kematian akibat bermacam penyakit pembuluh jantung
prosentasenya rendah sekali pada mereka yang terbiasa makan ikan dibanding mereka
yang tidak mengkonsumsinya. Terlihat bahwa menikmati satu atau dua kali menu
makanan dari ikan setap minggu memainkan peranan signifikan dalam mencegah
kematian jaringan otot jantung. Di sisi lain terbukti pula bahwa konsumsi ikan
oleh para penderita kematian jaringan jantung tersebut bisa menurunkan angka
kematian meraka pada tahun-tahun dimana mereka terserang penyakit ini.
Krimer
lebih lanjut menegaskan, minyak ikan memiliki khasiat dalam meringankan beragam
sakit persendian dan kekeringan persendian pada para penderita radang sendi turunan.
Menurut analisisnya, disebabkan oleh pengaruh minnyak ikan tersebut terhadap
kerja prostaglandinat yang bertanggung jawab atas sakit dan peradangan ini.
Selain itu, minyak ikan berguna untuk menambah vitalitas penderita dan
kemampuannya untuk bergerak (Kremer: Laucer, Vol I).
Riset
membuktikan sedikitnya penduduk Eskimo yang terserang penyakit
arteriosclerosis. Setelah ditelusuri, ternyata penyebabnya adalah kebiasaan
mereka mengkonsumsi ikan beberapa kali lebih banyak daripada orang-orang
lainnya. Riset pun membuktikan bahwa mengkonsumsi 3 kg ikan setiap minggu bisa
mencegah penyakit arteriosclerosis, hanya saja penderita harus menghindari ikan
yang digoreng atau ikan asin (Leaf, Weber: Journal of Medicine: 1998, 318).
Jurnal
Chest (Amerika) edisi Oktober 1992 mempublikasikan sejumlah rekombinasi
konferensi ilmiah pada peneliti penyakit hati dan pembuluh (vessel), antara
lain:
1. Untuk mencegah cardiac infarction, para peneliti menyarankan konsumsi 30-40
ikan setiap hari atau menyantap menu
ikan minimal dua kali dalam seminggu.
2. Minyak ikan mampu menurunkan kadar
triacylglicerol (gula lemak) di dalam darah.
3. Konsumsi minyak ikan dalam jumlah tinggi
atau sedanng dapat manurunkan tekanan darah di kalangan penderita hipertensi.
Namun proses bagaimana minyak ikan mampu melakukan hal tersebut masih belum
bisa terungkap.
Keterangan penulis:
Prof.
Dr. Yusuf Al-Hajj Ahmad mengkaji ikan secara kajian pustaka dengan menuliskan
berbagai hasil penelitian yang telah dilakukan berbagai pihak mengenai manfaat
dan kelebihan kandungan gizi yang ada dalam tub