-->
Info Biologiku

Kumpulan Materi, Soal Biologi dan Perkembangan Sains semoga bermanfaat bagi pembaca

Kamis, Juli 18, 2013

Proses Penciptaan Manusia Menurut Sains dan Islam


Manusia merupakan makhluk yang diberikan berbagai kelebihan oleh Allah SWT di dunia ini, selain fisik yang sempurna, namun juga akal dan pikiran. Proses penciptaan manusia di duniia ini terdapat beberapa tahapan. Berikut pengkajian penciptaan manusia berdasarkan ilmu biologi dan islam.
Proses Penciptaan Manusia Menurut Sains dan Islam

 Proses awal penciptaan manusia berlangsung dengan adanya pembuahan. Jutaan sperma terpancar dari laki-laki pada satu waktu  dan menuju sel telur wanita yang jumlahnya hanya satu dari setiap siklusnya. Sperma melakukan perjalanan yang sulit di tubuh wanita sampai menuju sel telur wanita. Sel telur wanita hanya akan membolehkan masuk satu sperma saja. Setelah masuk dan terjadi fertilisasi pun belum tentu zigot (dalam biologi namanya konseptus) menempel di tempat yang tepat pada rahim.
Jika dicermati pada uraian di atas, maka bahan manusia bukan air mani seluruhnya, melainkan hanya sebagian kecil darinya (spermazoa). Hal ini ditegaskan dalam al-Qur’an surat al-Qiyamah ayat 36-37.
 Artinya: “Apakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)? Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim)” (QS. al-Qiyamah: 36-37).
Ketika sperma pria bergabung dengan sel telur wanita, maka inti sari bayi yang akan lahir itu terbentuk. sel tunggal yang dikenal sebagai “zigot” dalam ilmu biologi ini akan segera berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi “segumpal daging”.
Namun, zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia melekat pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan serabutnya. Melalui hubungan ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari sang ibu bagi pertumbuhannya. Pada tahap ini, satu keajaiban penting dari al-Qur’an terungkap. Ketika merujuk pada zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu, Allah SWT menggunakan kata “’alaq” dalam al-Qur’an:
Artinya: “Bacalah dengan menyebut nama Tuhan-mu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhan-mulah Yang Maha Pemurah” (QS. al-‘Alaq: 1-3).
Arti kata “’alaq” dalam bahasa Arab adalah “sesuatu yang menempel pada suatu tempat”. Tentunya, penggunaan kata yang demikian tepat untuk zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu, membuktikan bahwa al-Qur’an merupakan wahyu dari Allah SWT; Tuhan Semesta Alam.
al-Qur’an surat al-Zumar ayat 6 menyebutkan bahwa, proses reproduksi manusia melalui tiga fase atau tahapan.

Artinya: “…Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan...” (QS. Al-Zumar: 6).

Ayat di atas menunjukan bahwa, seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya melalui tiga tahapan yang berbeda. Benar sekali, ilmu biologi modern telah mengungkapkan bahwa, pembentukan embrio pada terjadi pada tiga daerah yang berbeda dalam rahim ibu.

Fakta tersebut menyebutkan bahwa, kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan, yaitu: pertama, pre-embrionik selama dua setengah minggu pertama. Kedua, embrionik hingga akhir minggu kedelapan. Ketiga, fetus atau janin dari minggu kedelapan sampai kelahiran. Adapu fase-fase tersebut dapat diuraikan sebagai beikut:
a.     Fase Pre-embrionik
Pada fase pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembuahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin besar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri sendiri guna membentuk tiga lapisan.
b.     Fase Embrionik
Fase kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa ini, bayi disebut sebagai ”embrio”. Pada fase ini organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan-lapisan sel tersebut.
c.      Fase Fetus Atau Janin
Dimulai dari fase ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai fetus atau janin. Fase ini dimulai sejak kehamilan minggu kedelapan hingga masa kelahiran. Ciri khusus fase ini adalah bahwa fetus atau janin sudah menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya hanya memilik panjang 3 cm, kesemua organnya sudah jelas. Fase ini berlangsung kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.
Informasi mengenai perkembangan bayi dalam rahim ibu, baru didapatkan setelah serangkaian pengamatan dengan peralatan modern. Namun, sebagaimana fakta ilmiah lainnya, informasi ini disampaaikan dalam ayat-ayat al-Qur’an dengan cara yang luar biasa. Fakta bahwa, informasi yang begitu terperinci dan akurat diberikan dalam al-Qur’an pada saat bidang kedokteran masih primitif. Hai ini merupakan bahwa, al-Qur’an bukanlah ucapan manusia, melainkan firman Allah SWT.


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Proses Penciptaan Manusia Menurut Sains dan Islam