Dalam penggolongannya Myriapoda merupakan gabungan
dari dua subkelas, yakni:
Ciri-cirinya :
· Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100 segmen) terdiri atas kepala dan badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kedua kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi.
1.
Sub Kelas Chilopoda
2.
Sub Kelas Diplopoda
1.
Sub Kelas Chilopoda
Contoh: kelabang : Lithobius forticatus dan Scolopendra
morsitans.
Ciri-cirinya :
·
Tubuh agak gepeng,
terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 –173 ruas). Tiap ruas
memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua
segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring
bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat
sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal
dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca,
cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
·
Alat pencernaan
makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat eksresi berupa
dua buah saluran malphigi.
·
Respirasi (pernafasan)
dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hampir pada
setiap ruas.
·
Habitat (tempat hidup)
di bawah batu-batuan/timbunan tumbuhan yang telah membusuk. Kelas ini sering
disebut Sentipede.
1.
Sub Kelas Diplopoda
Contoh: kaki seribu (Julus nomerensis)
Ciri-Cirinya Diplopoda
· Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100 segmen) terdiri atas kepala dan badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kedua kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi.
·
Pada kepala terdapat
sepasang antena yang pendek, dua kelompok mata tunggal.
·
Hidup di tempat yang
lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk.
·
Respirasi dengan trakea
yang tidak bercabang.
·
Alat respirasi dua buah
saluran Malpighi