Kontraksi otot terjadi bukan karena proses pemendekkan dari
filamen-filamen yang membangunnya, tetapi merupakan peristiwa pergeseran antara
filamen kasar (miosin) dan filamen halus (aktin) sehingga menambah overlapping
di antara kedua filamen tersebut. Proses ini memerlukan bantuan masuknya ion
Ca2+, ke dalam akson untuk membebaskan asetilkolin yang berperan sebagai
neurotransmiter. Melekatnya asetilkolin pada reseptor membran akan
meningkat-kan permeabilitas membran terhadap ion Na+, ion itu masuk ke dalam
sel otot, sehingga akan terjadi depolarisasi, yang selanjutnya akan menimbulkan
potensial aksi yang akan dirambatkan ke sepanjang serabut otot. Agar supaya
pulsa impuls terus berjalan, maka molekul asetilkolin yang berinteraksi dengan
reseptor harus dimusnahkan. Dalam hal ini dilakukan oleh enzim kolinesterase
yang akan mengubah kolinesterase menjadi kolin dan asam asetat. Selanjutnya
kolin akan berdifusi kembali ke dalam akson, sedangkan asam asetat akan masuk
dalam sirkulasi darah.
Kamis, September 19, 2013