TERMOREGULASI
PADA AMPHIBI
Amphibia
termasuk hewan ektotermik, sehingga panas tubuhnya sangat dipengaruhi oleh
lingkungan. Selain itu sering disebut juga poikiloterm, ini berarti bahwa mereka tidak mampu
mengendalikan suhu internal tubuh mereka ke tingkat yang cukup, dan bergantung
pada sarana eksternal termoregulasi, yakni habitatnya. Banyak faktor yang mempengaruhi
termoregulasi pada amphibi, baik yang mempengaruhi secara langsung maupun
tidak. Kisaran suhu optimum amphibia sangat
bervariasi tergantung jenis spesiesnya. Amphibi sulit mengontrol suhu tubuhnya,
dimana hewan jenis ini menghasilkan panas yang sedikit dari metabolisme tubuh
sedangkan sebagian besar panas hilang dengan cepat melalui evaporasi dari
permukaan tubuhnya.
Amphibi
dapat mempertahankan suhu tubuhnya dalam kisaran suhu optimum dengan cara
adaptasi lingkungan. Hewan ini berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain di
mana di lokasi tersebut tersedia panas matahari ataupun air sesuai kebutuhan
saat itu. Misalnya saja, ketika lingkungan sekitar hewan ini terlau panas maka
amphibi akan mencari lingkungan yang lebih sejuk misalnya saja tempat teduh
atau air. Pada beberapa amphibi dapat memvariasi jumlah mucus yang disekresikan
dari permukaan tubuh. Proses ini merupakan salah satu bentuk respon fisiologis
yang mengatur pendinginan melalui evaporasi.
