Pada
tahun 1900 eugenika berhasil menarik perhatian masyarakat umum. Eugenika
adalah metode perbaikan genetik manusia melalui mekanisme seleksi buatan.
Pelopor eugenika adalah Francis Galton yang merupakan saudara sepupu
Charles Darwin. Salah satu aplikasi dari
eugenika adalah sterilisasi terhadap kelompok penderita kelainan
genetik. Sterilisasi dilakukan untuk mencegah mereka memiliki keturunan yang
terbelakang. Keluarga Berencana (KB) adalah versi eugenika yang telah
diperhalus. Aplikasi yang paling ekstrim dari eugenika adalah eksekusi
mati kepada penderita keterbelakang mental dan tahanan dari ras yang dianggap
“tidak bersih”. Kebijakan ini dilakukan untuk menjaga populasi tetap bebas dari
gen-gen yang tidak baik. Ide ini menjadi penting pada awal abad ke 20, dan
memiliki daya tarik yang besar selama perang dunia II. Adolf Hitler dan Partai
Nazi yang ia pimpin adalah propagandis eugenika yang utama. Salah satu
dari tujuan utama Hitler adalah pemurnian ras Arya (Jerman) dari gen ras-ras
lain yang dianggap “tidak bersih”.
Menurut teori evolusi, yang dikembangkan
oleh Charles Darwin di tahun 1859, individu yang mampu beradaptasi dengan
lingkungannya adalah lebih mampu untuk meninggalkan jumlah keturunan yang lebih
banyak. Bagaimanapun, individu yang kurang mampu beradaptasi, meninggalkan keturunan
yang lebih sedikit. Oleh sebab itu, selama banyak generasi, gen dari individu
yang kurang mampu beradaptasi atau yang inferior akan secara gradual
dihilangkan dari populasi. Darwin menamakan proses ini sebagai seleksi alamiah.
Teori Darwin akan sangat mempengaruhi para pendukung eugenika.