Akar anggrek berfungsi sebagai tempat menempelkan tubuh tanaman pada
media tumbuh. Akar anggrek mempunyai
lapisan velamen yang bersifat spongy (berongga). Di bawah lapisan ini terdapat lapisan yang
mengandung klorofil. Akar anggrek epifit
berambut pendek atau nyaris tak berambut
(Iswanto, 2002).
Batang tanaman anggrek dibedakan menjadi dua tipe.
1. Tipe
simpodial
Anggrek simpodial adalah
anggrek yang tidak memiliki batang utama.
Bunga keluar dari ujung batang dan akan berbunga kembali pada
pertumbuhan anakan atau tunas baru.
Contoh : Dendrobium, Cattleya, Oncidium dan Cymbidium. Pada anggrek simpodial terdapat suatu
penghubung yang disebut rhizome atau batang di bawah tanah. Pertumbuhan tunas baru akan keluar dari
rhizome ini (Gunawan, 2002).
2. Tipe
monopodial
Anggrek monopodial adalah
anggrek yang pertumbuhan batangnya lurus keatas pada satu batang tanpa batas. Bunga keluar dari sisi batang di antara dua
ketiak daun. Contoh : Phaleonopsis,
Arachis, Renanthera, dan Aerides
(Iswanto, 2002).
Beberapa bentuk daun anggrek, antara lain bentuk silindris, contoh :
anggrek Vanda bookeriana, bentuk talang, contoh : anggrek Aerides,
Ascocentrum, bentuk sendok, contoh : anggrek Cattleya, Bulbophyllum,
bentuk tunggangan, contoh : Phaleonopsis
(Iswanto, 2002).
Bunga anggrek pada umumnya terdiri dari lima bagian utama yaitu :
sepal (kelopak), petal (mahkota bunga), Labellum (bibir), benang sari, dan
putik. Sepal adalah pelindung bunga
terluar waktu bunga kuncup . Satu buah sepal yang terletak di punggung disebut sepalum
dorsale. Dua lainnya dinamakan kelopak samping (sepala literalia) (Iswanto, 2002).
Buah anggrek merupakan buah capsular
yang berbelah enam. Biji di dalam
buah tidak mempunyai endosperm (cadangan makanan) yang diperlukan dalam
perkecambahan dan pertumbuhan. Oleh karena itu untuk perkecambahannya
diperlukan senyawa-senyawa khusus
(Gunawan, 2002).