Struktur Kulit Biji
Biji
merupakan hasil perkembangan ovulum (bakal biji) setelah terjadi proses
pembuahan dalam ovarium. Biji memiliki peran penting dalam proses reproduksi
tumbuhan, karena melalui biji tersebut embrio akan tumbuh menjadi calon
tumbuhan baru. Biji memiliki bagian-bagian yang penting, satu diantaranya
adalah kulit biji. Kulit biji merupakan lapisan terluar dari biji yang
berfungsi melindungi biji bagian dalam. Kulit biji juga dapat mengalami
modifikasi yang dapat menambah fungsi dari kulit biji tersebut, misalnya
variasi sayap biji yang mampu membantu
penyebaran alamiah biji melalui perantara angin.
Bagian – Bagian Kulit Biji Tumbuhan
Kulit
biji berasal dari selaput bakal biji (integumentum), oleh sebab itu pada
tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) terdiri atas dua lapisan, yaitu:
- Lapisan kulit luar (Testa) merupakan perkembangan dari satu atau dua integumen dan kadang-kadang bisa berkembang dari nuselus. Terdapat di bagian luar kulit biji. Merupakan pelindung utama bagi biji di bagian dalam. Mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras seperti kayu. Lapisan luar ini juga memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-beda: merah, biru, kehijau-hijauan, ada yang licin rata, ada pula yang mempunyai permukaan yang keriput.
- Tegmen merupakan lapisan kulit dalam pada biji, bias tipis seperti selaput, serinngkali disebut kulit ari.
Walaupun
kulit biji berasal dari perkembangan integumentum, belum berarti kulit luar
berasal dari integumentum luar dan kulit dalam berasal dari integumentum dalam,
karena pada pembentukan biji jaringan nuselus luar juga berperan serta.
Pada tumbuhan berbiji
telanjang (Gymnospermae) biji mempunyai
tiga lapisan kulit biji, bisa dilihat pada biji melinjo (Gnetum gnemon).
Bagian-bagian tersebut adalah:
Bagian- bagian kulit biji pada Gymnospermae:
- Sarkotesta: lapisan terluar kulit biji, biasanya tebal bardaging. Pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning, akhirnya berwarna merah.
- Sklerotesta: bagian tengah,keras dan kuat,berkayu menyerupai endokarpium pada buah batu.
- Endotesta: bagian dalam, tipis dan melekat erat pada inti biji.
Variasi Kulit Biji
Jika
dilihat lebih teliti terhadap keadaan kulit luar biji, dapat ditemukan variasi-variasi
kulit biji, yaitu :
- Sayap (ala):merupakan perpanjangan dari kulit luar dan berfungsi sebagai alat penyebaran biji secara alamiah yang dibantu oleh angin. Contoh: benih kelor (Moringa oleifera)
- Bulu (coma): penonjolan kulit luar benih yang membentuk rambut-rambut halus. Bulu ini berfungsi sebagai sayap untuk penyebaran secara alamiah untuk mudah dibawa angin.contoh benih kapas (Gossypium sp.)
- Salut biji (arilus): perkembangan dari tali pusat (funikulus) bisa berupa bagian yang berdaging.contoh Durio zibethinus (durian)
- Salut biji semu (arrilodium):berkembang dari bagian lubang biji atau mikropil, contoh pada biji pala yang memiliki salut biji semu yang dinamakan macis.
- Pusar biji (hilus): bagian kulit luar biji yang merupakan bekas perlekatan dengan tali pusar, terlihat kasar dan mempunyai warna berlainan dengan bagian lain kulit biji. Terlihat pada biji tumbuhan berbuah polong, contoh: biji kacang merah (Phaseolus vulgaris).
- Liang biji (mikropil): liang bekas jalan masuknya buluh serbuk sari ke bakal biji pada proses pembuahan. Tepi liang tumbuh menjadi badan berwarna keputihan , lunak disebut karankula.contoh : biji jarak ( Ricinus communis)
- Chalaza: tempat pertemuan integumen dan nuselus, masih terlihat di biji anggur (Vitis vinifera).
- Raphe: terusan tali pusar pada biji, hanya terlihat pada biji yang berasal dari bakal biji mengangguk (anatropus. Tidak terlihat begitu jelas. Contoh pada biji jarak (Ricinus communis).
Variasi-variasi
di atas memberikan tambahan fungsi bagi kulit biji fungsi utamanya sebagai
pelindung biji bagian dalam.